watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

BERCUMBU MESRA DENGAN TANTE

Namaku Ade, umurku
waktu itu sekitar 19 tahun, aku kini kuliah di OSU,
Amerika. Kebetulan aku kost di salah satu kenalan
Oom aku di sana yang bernama Tante Linda.

Wuih, dia itu orangnya baik benar kepadaku.

Kebetulan dia seorang istri simpanan bule yang
kaya raya tapi sudah tua.

Jadilah aku kost di
rumahnya yang memang agak sepi, maklumlah
di sana jarang memakai pembantu sih. Tante
Linda ini orangnya menurutku sih seksi sekali.
Buah dadanya besar bulat seperti semangka
dengan ukuran 36C.

Sedangkan tingginya sekitar 175 cm dengan kaki
langsing seperti peragawati.

Sedangkan perutnya
rata soalnya dia belum punya anak, yah
maklumlah suaminya sudah tua, jadi mungkin
sudah loyo. Umurnya sekitar 33 tahun tapi
kulitnya masih mulus dan putih bersih.

Hal ini
yang membuatku betah berlama-lama di rumah
kalau lagi nggak ada urusan penting, aku malas
keluar rumah. Lagian aku juga bingung mau
keluar rumah tapi nggak tahu jalan.

Dan sehari-harinya aku cuma mengobrol dengan
Tante Linda yang seksi ini. Ternyata dia itu
orangnnya supel benar nggak canggung cerita-
cerita denganku yang jauh lebih muda. Dari cerita
Tante Linda bisa aku tebak dia itu orangnya
kesepian banget soalnya suaminya jarang pulang,
maklum orang sibuk. Makanya aku berupaya
menjadi teman dekatnya untuk sementara
suaminya lagi pergi.

Hari demi hari keinginanku
untuk bisa mendapatkan Tante Linda semakin
kuat saja, lagi pula si Tante juga memberi lampu
hijau kepadaku. Terbukti dia sering memancing-
mancing gairahku dengan tubuhnya yang seksi
itu. Kadang-kadang kupergok Tante Linda lagi pas
sudah mandi, dia hanya memakai lilitan handuk
saja, wah melihat yang begitu jantungku deg-
degan rasanya, kepingin segera membuka
handuknya dan melahap habis tubuh seksinya
itu. Kadang- kadang juga dia sering memanggilku
ke kamarnya untuk mengancingkan bajunya dari
belakang. Malah waktu itu aku sempat mengintip
dia lagi mandi sambil masturbasi. Wah pokoknya
dia tahu benar cara mancing gairahku.


Sampai pada hari itu tepatnya hari Jumat malam,
waktu itu turun hujan gerimis, jadi aku malas
keluar rumah, aku di kamar lagi main internet,
melihat gambar-gambar porno dari situs internet,
terus tanpa sadar kukeluarkan kemaluanku yang
sudah tegang sambil melihat gambar perempuan
bugil. Kemudian kuelus-elus batang kemaluanku
sampai tegang sekali sekitar 15 cm, habis aku
sudah terangsang banget sih. Tanpa kusadari
tahu-tahu Tante Linda masuk menyelonong saja
tanpa mengetuk pintu, saking kagetnya aku
nggak sempat menutup batang kemaluanku yang
sedang tegang itu. Tante Linda sempat terbelalak
melihat batang kemaluanku yang sedang tegang,
langsung saja dia bertanya sambil tersenyum
manis.

“Hayyoo lagi ngapain kamu De?”

“Aah, nggak Tante lagi main komputer”, jawabku
sekenanya.

Tapi Tante Linda sepertinya sadar kalau aku saat
itu sedang mengelus-elus batang kemaluanku.
“Ada apa sih Tante?” tanyaku.

“Aah nggak, Tante cuma pengen ajak kamu
temenin Tante nonton di ruang depan.”

“Ohh ya sudah, nanti saya nyusul yah Tan”,
jawabku.

“Tapi jangan lama-lama yah”, kata Tante Linda
lagi.

Setelah itu aku berupaya meredam ketegangan
batang kemaluanku, lalu aku beranjak keluar
kamar tidur dan menemani Tante Linda nonton
film semi porno yang banyak mengumbar
adegan-adegan syuuurr.

Melihat film itu langsung saja aku jadi salah
tingkah, soalnya batang kemaluanku langsung
saja bangkit lagi nggak karuan. Malah malam itu
Tante Linda memakai baju yang seksi sekali, dia
memakai baju yang ketat dan gilanya dia nggak
pakai bra, soalnya aku bisa lihat puting susunya
yang agak muncung ke depan.

Karuan saja,gairahku memuncak melihat pemandangan
seperti itu, tapi yah apa boleh buat aku nggak bisa
apa-apa. Sedangkan batang kemaluanku semakin
tegang saja sehingga aku mencoba bergerak-
gerak sedikit guna membetulkan letaknya yang
miring. Melihat gerakan-gerakan itu Tante Linda
langsung menyadari sambil tersenyum ke
arahku.

“Lagi ngapain sih kamu De?”
“Ah nggak Tante..”

Sementara itu Tante Linda mendekatiku sehingga
jarak kami semakin dekat dalam sofa panjang itu.

“Kamu terangsang yah De, lihat film ini?”

“Ah nggak Tante biasa aja”, jawabku mencoba
mengendalikan diri.

Bisa kulihat payudaranya yang besar menantang di sisiku, ingin rasanya
kuhisap-hisap sambil kugigit putingnya yang
keras. Tapi rupanya hal ini tidak dirasakan olehku
saja, Tante Linda pun rupanya juga sudah agak
terangsang sehingga dia mencoba mengambil
serangan terlebih dahulu.

“Menurut kamu Tante seksi nggak De?” tanyanya.
“Wah seksi sekali Tante”, kataku.
“Seksi mana sama yang di film itu?” tanyanya lagi
sambil membusungkan buah dadanya sehingga
terlihat semakin membesar.
“Wah seksi Tante dong, abis Tante bodynya
bagus sih.” kataku.

“Ah masa sih?” tanyanya.
“Iya bener Tante, sumpah…” kataku.
Jarak duduk kita semakin rapat karena Tante Linda
terus mendekatkan dirinya padaku, lalu dia
bertanya lagi kepadaku,
“Kamu mau nggak kalo diajak begituan sama
Tante?”
“Mmaaauu Tante…” Ah seperti dapat durian
runtuh kesempatan ini tidak aku sia-siakan,
langsung saja aku memberanikan diri untuk
mencoba mendekatkan diri pada Tante Linda.
“Wahhhh barang kamu gede juga ya De…”
katanya.

“Ah Tante bisa aja deh… Tante kok kelihatannya
makin lama makin seksi aja sih.. sampe saya
gemes deh ngeliatnya…” kataku.
“Ah nakal kamu yah De”, jawab Tante Linda
sambil meletakkan tangannya di atas kemaluanku,
lalu aku mencoba untuk tenang sambil
memegang tangannya.
“Waah jangan dipegangin terus Tante, nanti bisa
tambah gede loh”, kataku.
“Ah yang bener nih?” tanyanya.
“Iya Tante.. ehhh, eehhh saya boleh pegang itu
Tante nggak?” kataku.

“Pegang apa?” tanyanya.
“Pegang itu tuh..” kataku sambil menunujukkan
ke arah buah dada Tante yang besar itu.
“Ah boleh aja kalo kamu mau.”
Wah kesempatan besar nih, tapi aku agak sedikit
takut pegang buah dadanya, takut dia marah tapi
tangan si Tante sekarang malah sudah mengelus-
elus kemaluanku sehingga aku memberanikan diri
untuk mengelus buah dadanya.

“Ahhh.. arghhh enak De.. kamu nakal yah”, kata
Tante sembari tersenyum manis ke arahku,
spontan saja kulepas tanganku.
“Loh kok dilepas sih De?”
“Ah, takut Tante marah”, kataku.

“Ooohh nggak sayang… kemari deh.”
Tanganku digenggam Tante Linda, kemudian
diletakkan kembali di buah dadanya sehingga aku
pun semakin berani meremas-remas buah
dadanya. “Aaarrhh… sshh”, rintihan Tante
semakin membuatku penasaran, lalu aku pun
mencoba mencium Tante Linda, sungguh diluar
dugaanku, Tante Linda menyambut ciumanku
dengan beringas, kami pun lalu berciuman
dengan mesra sekali sambil tanganku bergerilya
di buah dadanya yang sekal sekali itu. “Ahhh
kamu memang hebat De.. terusin sayang..
malam ini kamu mesti memberikan kepuasan
sama Tante yah.. ahhh.. arhhh.”

“Tante, saya boleh buka baju Tante nggak?”
tanyaku.

“Oohhhh silakan sayang”, lalu dengan cepat
kubuka bajunya sehingga buah dadanya yang
besar dengan puting yang kecoklatan sudah
berada di depan mataku, langsung saja aku
menjilat-jilat buah dadanya yang memang aku
kagumi itu.

“Aahhh… arghhh…” lagi-lagi Tante
mengerang-erang keenakan. “Teruss.. terusss
sayang… ahhh enak sekali…”

aku menjilati
buah dada Tante Linda, hal ini berlangsung sekitar
10 menitan sehingga tanpa kusadari batang
kemaluanku juga sudah mulai mengeluarkan
cairan bening pelumas di atas kepalanya.
Lalu sekilas kulihat tangan Tante Linda sedang
mengelus-elus bagian klitorisnya sehingga
tanganku pun kuarahkan ke arah bagian
celananya untuk kupelororti. “Aahhh buka saja
sayang… jangan malu-malu… ahhhh…” nafas
Tante Linda terengah-engah menahan nafsu,
seperti kesetanan aku langsung membuka
celananya dan kuciumi CD-nya. Waah, dia
lagsung saja menggelinjang keenakan, lalu
kupelorotkan celana dalamnya sehingga sekarang
Tante Linda sudah bugil total. Kulihat liang
kemaluannya yang penuh dengan bulu yang
ditata rapi sehingga kelihatan seperti lembah yang
penuh dengan rambut. Lalu dengan pelan-pelan
kumasukan jari tengahku untuk menerobos
lubang kemaluannya yang sudah basah itu.

“Aahrrrh… sshh… enak De.. enak sekali”, jeritnya.
Lalu kudekatkan mukaku ke liang kemaluannya
untuk menjilati bibir kemaluannya yang licin
mengkilap itu, lalu dengan nafsu kujilati liang
kemaluan Tante dengan lidahku turun naik sepeti
mengecat saja. Tante Linda semakin kelabakan,
dia menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke
kiri sambil memeras buah dadanya sendiri.
“Aahhh… sshhh come on baby.. give me more,
give me more… ohhhh”, dengan semakin cepat
kujilati klitorisnya dan dengan jari tanganku
kucoblos lubang kemaluannya yang semakin
lama semakin basah.

Beberapa saat kemudian tubuhnya bergerak
dengan liar sepertinya dia mau orgasme. Lalu
kupercepat tusukan-tusukan jariku sehingga dia
merasa keenakan sekali lalu seketika dia menjerit,
“Oohh aaahh… Tante sudah keluar sayang…
ahhh”, sambil menjerit kecil pantatnya digoyang-
goyangkan untuk mencari lidahku yang masih
terus menjilati bagian bibir kemaluannya sehingga
cairan orgasmenya kujilati sampai habis.

Kemudian tubuhnya tenang seperti lemas sekali,
lalu dia menarik tubuhku ke atas sofa. “Wah
ternyata kamu memang hebat sekali, Tante sudah
lama tidak sepuas ini loh…” sambil mencium
bibirku sehingga cairan liang kemaluannya
berlepotan ke bibir Tante Linda. Sementara itu
batang kemaluanku yang masih tegang di elus-
elus oleh Tante Linda dan aku pun masih
memilin-milin puting Tante yang sudah semakin
keras itu. “Aahh..” desahnya sambil terus
mencumbu bibirku. “Sekarang giliran Tante
sayang… Tante akan buat kamu merasakan
nikmatnya tubuh Tante ini.

Tangan Tante Linda segera menggerayangi
batang kemaluanku lalu digenggamnya batang
kemaluanku dengan erat sehingga agak terasa
sakit, tapi kudiamkan saja habis enak juga
diremas-remas oleh tangan Tante Linda. Lalu aku
juga nggak mau kalah, tanganku juga terus
meremas-remas payudaranya yang indah itu.

Terus terang aku paling suka dengan buah dada
Tante Linda karena bentuknya yang indah sekali,
juga besar berisi alias montok. “Aahhh… shhh,”,
rupanya Tante Linda mulai terangsang kembali
ketika tanganku mulai meremas-remas buah
dadanya dengan sesekali kujilati dengan lidah
pentilnya yang sudah tegang itu, seakan-akan
seperti orang kelaparan kuemut-emut terus
puting susunya sehingga Tante Linda menjadi
semakin blingsatan.

“Ahh kamu suka sekali sama dada Tante yah De?”
“Iya Tante, abis tetek Tante bentuknya sangat
merangsang sih, terus besar tapi masih tetep
kencang…”

“Aahhh kamu emang pandai muji orang De..”
Sementara itu tangannya masih terus membelai
batang kemaluanku yang kepalanya sudah
berwarna kemerahan tetapi tidak dikocok hanya
dielus-elus. Lalu Tante Linda mulai menciumi
dadaku terus turun ke arah selangkanganku
sehingga aku pun mulai merasakan kenikmatan
yang luar biasa sampai pada akhirnya Tante Linda
jongkok di bawah sofa dengan kepala mendekati
batang kemaluanku. “Wahh batang kemaluanmu
besar sekali De… nggak disangka kamu nggak
kalah besarnya sama punya orang bule”, Tante
Linda memuji-muji batang kemaluanku.

Sedetik kemudian dia mulai mengecup kepala
batang kemaluanku yang mengeluarkan cairan
bening pelumas dan merata tersebut ke seluruh
kepala batang kemaluanku dengan lidahnya.
Uaah, tak kuasa aku menahan erangan
merasakan nikmatnya service yang diberikan
Tante Linda malam itu. Lalu dia mulai membuka
mulutnya lalu memasukkan batang kemaluanku
ke dalam mulutnya sambil menghisap-hisap dan
menjilati seluruh bagian batang kemaluanku
sehingga basah oleh ludahnya. Aku pun nggak
mau kalah, sambil mengelus-elus rambutnya
sesekali kuremas dengan kencang buah dadanya
yang montok sehingga Tante Linda bergelinjang
menahan kenikmatan. Selang beberapa menit
setelah Tante melakukan hisapannya, aku mulai
merasakan desiran-desiran kenikmatan menjalar
di seluruh batang kemaluanku lalu kuangkat Tante
Linda kemudian kudorong perlahan sehingga dia
telentang di atas karpet. Dengan penuh nafsu
kuangkat kakinya sehingga dia mengangkang
tepat di depanku.

“Ahh De ayolah masukin batang kemaluan kamu
ke Tante yah.. Tante udah nggak sabar mau
ngerasain memek Tante disodok-sodok sama
batangan kamu yang besar itu.”
“Iiiya Tante”, kataku.

Lalu aku mulai membimbing batang kemaluanku
ke arah lubang kemaluan Tante Linda tapi aku
nggak langsung memasukkannya tapi aku gesek-
gesekan ke bibir kemaluan Tante Linda sehingga
Tante Linda lagi-lagi menjerit keenakan, “Aahhh..
yes.. yes.. oh good.. ayolah sayang jangan
tanggung-tanggung masukinnya…” lalu aku
mendorong masuk batang kemaluanku. Uh, agak
sempit rupanya lubang kemaluan Tante Linda ini
sehingga agak susah memasukkan batang
kemaluanku yang sudah besar sekali itu. “Aahh..
shhh.. aoh.. oohhh pelan-pelan sayang.. terus-
terus… ahhh”, aku mulai mendorong kepala
batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan
Tante Linda sehingga Tante Linda merasakan
kenikmatan yang luar biasa ketika batang
kemaluanku sudah masuk semuanya.

Kemudian batang kemaluanku mulai
kupompakan dengan perlahan tapi dengan
gerakan memutar sehingga pantat Tante Linda
juga ikut-ikutan bergoyang-goyang. “Aahhh
argghhh.. rasanya nikmat sekali karena goyangan
pantat Tante Linda menjadikan batang
kemaluanku seperti dipilin-pilin oleh dinding liang
kemaluannya yang seret itu dan rasanya seperti
empotan ayam. “Uuaahhh..” sementara itu aku
terus menjilati puting susu Tante Linda dan
menjilati lehernya yang dibasahi keringatnya.
Sementara itu tangan Tante Linda mendekap
pantatku keras-keras sehingga kocokan yang
kuberikan semakin cepat lagi. “Ooohh shhh
sayang… enak sekali ooohhh yess… ooohh
good… ooh yes…” mendenganr rintihannya aku
semakin bernafsu untuk segera menyelesaikan
permainan ini,
“Aahh… cepat sayang Tante mau
keluar ahh”, tubuh Tante Linda kembali bergerak
liar sehingga pantatnya ikut-ikutan naik rupayanya
dia kembali orgasme, bisa kurasakan cairan
hangat menyiram kepala batang kemaluanku
yang lagi merojok-rojok lubang kemaluan Tante
Linda.
“Aahh… shhsss.. yess”, lalu tubuhnya
kembali agak tenang menikmati sisa-sisa
orgasmenya.

“Wahh kamu memang bener-bener hebat De…
Tante sampe keok dua kali sedangkan kamu
masih tegar.”

“Iiya Tante… bentar lagi juga Ade keluar nih…”
sambil terus aku menyodok-sodok lubang
kemaluan Tante Linda yang sempit dan
berdenyut-denyut itu.
“Ahh enak sekali Tante.. ahhh…”
“Terusin sayang.. terus… ahhh.. shhh”, erangan
Tante Linda membuatku semakin kuat merojok-
rojok batang kemaluanku ke dalam liang
kenikmatannya.

“Aauwh pelan-pelan sayang ahhh.. yes.. ahh
good.”

“Aduh Tante, bentar lagi keluar nih…” kataku.

“Aahh Ade sayang… keluarin di dalam aja yah

sayang.. ahhh.. Tante mau ngerasin.. ahhh…

shhh mau rasain siraman hangat peju kamu
sayang…”

“Iiiyyaa… Tante..” lalu aku mengangkat kaki kanan
Tante sehingga posisi liang kemaluannya lebih
menjepit batang kemaluanku yang sedang keluar
masuk lobang kemaluannya.

“Aahhh… ohhh ahhh.. ssshhh.. Tante Ade mau
keluar nih.. ahhh”, lalu aku memeluk Tante Linda
sambil meremas-meremas buah dadanya.

Sementara itu, Tante Linda memelukku kuat-kuat
sambil mengoyang-goyangkan pantatnya.

“Ah Tante juga mau keluar lagi ahhh… shhh…”
lalu
dengan sekuat tenaga kurojok liang kemaluannya
sehingga kumpulan air maniku yang sudah
tertahan menyembur dengan dahsyat.

“Seeerr..
serr… crot.. crot…” “Aahhh enak sekali Tante…

ahhh harder.. harder… ahhh Tante…” Selama dua
menitan aku masih menggumuli tubuh Tante
Linda untuk menuntaskan semprotan maniku itu.
Lalu Tante Linda membelai-belai rambutku. “Ah
kamu ternyata seorang jagoan De…” Setelah itu ia
mencabut batang kemaluanku yang masih agak
tegang dari lubang kemaluannya kemudian
dimasukkan ke dalam mulutnya untuk dijilati oleh
lidahnya. Ah, ngilu rasanya batang kemaluanku
dihisap Tante Linda.

Setelah kejadian ini kami sering melakukan
hubungan seks yang kadang-kadang meniru
gaya-gaya dari film porno yang banyak beredar
di sana. Sekian, semoga ceritaku ini bisa jadi
bahan bagi anda yang suka bersenggama dengan
tante-tante.

tamat


Adult | GO HOME | Exit
1/6281
U-ON

inc Powered by Xtgem.com